Integrasi 10 Kategori Aristoteles dalam Pembelajaran Ilmu Nahwu: Sebuah Analisis Interdisipliner
Abstract
Artikel ini mengeksplorasi penerapan 10 kategori Aristoteles dalam pembelajaran ilmu nahwu (tata bahasa Arab). Melalui analisis mendalam, studi ini memetakan kesesuaian antara konsep-konsep filosofis Aristoteles dengan struktur dan elemen-elemen dalam ilmu nahwu. Pendekatan interdisipliner ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru dalam memahami dan mengajarkan tata bahasa Arab. Metodologi penelitian melibatkan analisis komparatif antara kategori-kategori Aristoteles (substansi, kuantitas, kualitas, relasi, tempat, waktu, posisi, kepemilikan, tindakan, dan penderitaan) dengan konsep-konsep dalam ilmu nahwu. Hasil penelitian menunjukkan adanya paralelisme yang signifikan antara kedua sistem pemikiran ini, yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan mendalam. Implikasi teoretis dari penelitian ini mencakup potensi pengembangan kerangka metakognitif baru dalam pembelajaran bahasa Arab, serta kontribusi pada dialog antara tradisi intelektual Barat dan Arab. Secara praktis, temuan ini dapat diaplikasikan untuk meningkatkan metode pengajaran nahwu dengan pendekatan yang lebih filosofis dan sistematis. Integrasi pemikiran Aristotelian ke dalam analisis nahwu membuka jalan bagi pengembangan teori linguistik baru dan pendekatan inovatif dalam studi dan pengajaran bahasa Arab.